Welcome to my blog, hope usefull for you
RSS

Rabu, 27 November 2013

Bila Masanya Tiba

Ukhtifillah… Bidadari dunia calon penghuni Surga…
Bila dirimu dalam penantian, jadikanlah penantian itu jalan menuju Keberkahan..
Dengan Taqarub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah).. Tholabul ‘ilmi (menuntut ilmu).. Ishlah (memperbaiki diri)….
Jagalah selalu Hijab dan Izzahmu…
Di sela-sela waktumu dengan Rabbmu, isilah penantianmu dengan ukiran tinta cintamu dengan syair, puisi, surat cinta untuk sang belahan jiwamu..
Curhatkanlah segala perasaanmu kepadanya dalam lembaran-lembaran selama dalam penantian… Tentang cinta dan rindu… Tentang harapan dan do’a…. Meskipun saat ini kau tak tahu pada siapa suratmu kau tujukan…
Allah sedang merahasiakan……….

**~** Cinta yang terpilih..... **~**

Kerinduan… Tetaplah sama.. Ia bisa menyapa siapa saja, kapan saja…

Mungkin yang berbeda adalah pada objek nya, siapa yang di rindui…

Ketika jiwa mulai merindu..

Ketika canda tawa sahabat tak bisa lagi menceriakan..

Ketika ditengah ramai dengan orang-orang yang ada disekitar, hatimu tetap merasakan sebuah kesepian..

Mungkin ini saat nya dirimu perlu berdua.. dirimu memerlukan seseorang yang menjadi sahabat sejiwamu.. belahan jiwa mu… Tempat dimana jiwa mu bertepi, menyandarkan rasa yang berpelangi… Indah memang…

*~*~ Kapankah Engkau Datang... *~*~

Apakabar calon suamiku?...

Bagaimana keadaanmu sekarang ini?...

Aku berharap di manapun kau berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.

Calon suamiku, ...
Di mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat usiaku jelang tiga puluh tahun. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri penantianku ini.
Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.

Wahai calon suamiku, ...
Apa yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku?
Apa yang sedang kau lakukan sekarang ini?
Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau eksekutif?

Senin, 23 September 2013

Pesan Untuk Dirimu Kaum Hawa

Tahukah kalian betapa berbahayanya dirimu wahai wanita?
tiap jengkal dan lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna..
yah, sempurna untuk membabat habis keimanan para adam..
maka ku berpesan padamu, jaga dirimu demi tiap jengkal tubuh yang Allah anugrahkan padamu...


Hawa, tahukah betapa berharga dirimu..?
hingga Allah meletakkan Syurga yang agung di telapak kakimu?
Hingga dikatakan hancurnya sebuah negara karena kehancuranmu...
Hingga Rasul menyebutmu tiga kali sebagai manusia yang lebiih patut di hormati daripada kaum adam..
Maka, jadikan dirimu layak dihargai...

Tapi tahukah betapa sakit hatiku, ketika ku mendapatkanmu di jalan-jalan dengan mudahnya kau umbar auratmu dengan bangga...
ketika tiap lekuk tubuhmu begitu mudah dinikmati mereka laki-laki yang tak halal bagimu..
ketika kau dengan bebasnya tertawa dan bermanja pada laki-laki yang menatapmu liar seolah ingin menerkammu..

ooohh... wanita, ingin ku teriakkan di telingamu... Ingatlah, sebagian besar penghuni neraka adalah kaum kita..
inginkah dirimu termasuk di dalamnya ..?
tak inginkah kau di hormati dan dihargai mereka karena kehormatan dan kecerdasanmu..?
Ketahuilah wanita, kau indah karena sifat malumu..
kau mulia karena akhlak dan kehormatanmu

sukakah kau jika mereka menyukaimu karena betapa cantik kau?
karena betapa ramping tubuhmu? atau karena kulitmu yang putih mulus?
merasa berharga kah kalian ketika tak ada lagi yang tersembunyi dari dirimu ?

lalu bagaimana kau mampu mengharapkan laki-laki yang mendampingimu kelak adalah laki-laki yang mulia? yang menjaga kehormatannya?
padahal Allah yang telah menjamin, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan wanita pezina untuk laki-laki pezinah..
masih kah kalian berani berharap mendapatkan yang terbaik sementara dirimu berlumur dosa?
sementara harga dirimu telah tercabik dan ternoda?
pantaskah kalian mengharap laki-laki syurga sementara diri jelas kedudukannya dineraka karena belumur maksiat?

Tidak, jangan takut.. Rabb kita, Allah Maha Pengampun..
Tak ada yang terlambat..
selama Jiwa masih dalam raga.. ampunannya terbuka luas..
Percayalah... walau dosa membumbung tinggi, ampunannya melangit luasnya..

Kembalilah pada fitrahmu.. kau indah karena sifat malumu...
jagalah harga dirimu... kau begitu berharga...

Minggu, 01 September 2013

Hingga aku menutup mata, aku tetap dijalan ini

Jika saja jalan ini indah, pasti tak sedikit kan mengiringi..
Jika saja jalan ini mudah, lihatlah betapa banyak yang bertahan..
Jika saja jalan ini singkat, akan banyak yang setia menyertai..
Jika saja jalan ini menjanjikan nikmat dunia, maka akan banyak yang tergiur manisnya..

Namun jalan ini tak semulus itu..
Begitu banyak onak dan duri..
Penuh kerikil tajam menanti di hadapan..
Begitu sulit dan berkelok-kelok..
Bagitu panjang dan jauh membentang..

Perjuangan ini tak semanis dalam bayangan..
Iman di hati tak selamanya membumbung tingginya..
Akan ada lelah, perih, sakit, dan jenuh..
Dan seytan pun kan segera mengambil peran..
Menambah lelah, semakin lelah, menambah jenuh semakin jenuh..

Ketika Cintamu Kubalas SyurgaNYA

Ketika ku mendapatkan hujanan rasa cintamu. Maafkan aku akan keacuhanku yang ku beri. Ketika kau melimpahkanku dengan rasa sayang. Ku meminta maaf atas sikapku yang tak peduli. Ketika kau membanjiriku dengan ribuan perhatian. Maafkan aku atas diamku tak mengacuhkanmu.

Bukan, bukan ku membencimu degan berpaling darimu. Bukan pula ku tak suka dengan menjauh darimu. Tahukah betapa hati inipun bahagia dengan limpahan rasa darimu. Betapa diri ini pun begitu suka dengan semua perhatian itu.

Aku tahu cinta tak pernah salah. Maka rasamu pun wajar apa adanya. Karena itu adalah fitrah, rasa itu adalah Rahmat.

Bukan ku tak percaya kata-katamu ketika ku menuntut pembuktian darimu. Bahkan aku sangat percaya maka ku berharap kau segera membuktikanya. Agar tak ada laku yg salah arah. Agar tak ada rasa yg terbuang percuma. Ku percaya cintamu suci maka ku ingin ia tetap terjaga dalam kerangka suci. Ku tahu sayangmu tulus, maka ku ingin ia tetap utuh dalam kebeningan syari'at.

Maka, maafkan aku jika cintamu saat ini tak terbalas. Maafkan aku jika ungkapan sayang darimu hanya ku jawab dengan diam. Maafkan aku jika perhatianmu hanya ku tanggapi dgn ke acuhan.

Karena aku tak seperti mereka yang begitu mudah mengumbar rasa pada yang tak tentu halal untuknya. Dan aku tak ingin menghina cinta sucimu dgn hujanan kalimat mesra yg membuatmu tak tenang.

Ketika rasa mu tak ku balas cinta. Ketahuilah, saat itu ku ingin membalas cintamu dgn syurgaNya. Agar kau dan aku terikat dalam ikatan terindah. Agar cintamu dan cintaku terjaga dalam pengawasan syari'at. Ketika cintamu ku balas syurgaNya. Maka kau akan mendapakan indahnya cinta karenaNya..

Selasa, 06 Agustus 2013

MILIKI HARGA DIRI



            Apalah artinya punya rumah lapang kalau hati sempit!? Apalah artinya penampilan yang indah tapi berhati busuk!? Apalah gunanya harta banyak tapi hati selalu merasa miskin!? Apalah manfaatnya segala ada tapi hati selalu nelangsa!? Apalah artinya makanan enak dan mahal kalau hati sedang dongkol, memang segala-galanya sangat tergantung kepada hati kita sendiri.

            Sayang seribu sayang kita amat sibuk memperindah rumah, tubuh, penampilan, tapi tidak pernah sibuk memperindah qalbu. Kita sibuk memperkaya harta tapi jarang memperkaya hati, maka tidak usah heran kalau hidup ini hanya perpindahan dari derita ke sengsara, dari gelisah ke nestapa, dari resah ke musibah, seperti tiada berujung walaupun sudah mendatangi tempat manapun, memiliki apapun, memakan segala apapun.

            Padahal Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini ada segumpal daging yang kalau baik maka akan baiklah sekujur tubuhnya, begitupun kalau buruk maka akan buruklah seluruh sikapnya, itulah yang dinamakan qalbu" (HR. Bukhari Muslim).

            Nah, saudaraku sekalian, adalah mimpi di siang bolong, kalau kita ingin merasakan hidup bahagia yang asli tanpa kita mengetahui bagaimana caranya hidup dengan memelihara qalbu kita ini. Dijamin seratus persen tidak akan pernah merasakan kebahagiaan maupun kemuliaan tanpa kesungguhan menata hati ini.

Anugerah Terindah Milik Kita



Ringkih dan renta karena ditelan usia, namun tampak tegar dan bahagia. Ikhlas, memancarkan selaksa cinta penuh makna yang membias dari guratan keriput di wajah. Tiada yang berubah sejak saat dalam buaian, hingga sekarang mahkota putih tampak anggun menghiasinya. Dekapannya pun tak berubah, luruh memberikan kenyamanan dan kehangatan.

Jemari itu memang tak lagi lentik, namun selalu fasih menyulam kata pinta, membaluri sekujur tubuh dengan do'a-do'a. Kaki tampak payah, tak mampu menopang tubuhnya. Telapak tempat surga itu pun penuh bekas darah bernanah, simbol perjuangan menapak sulitnya kehidupan.

Ibunda...
Adakah saat ini kita terenyuh mengenangkannya? Ia adalah sebuah anugerah terindah yang dimiliki setiap manusia. Sejak dalam rahim, betapa cinta itu tak putus-putusnya mengalirkan kasih yang tak bertepi. Hingga kerelaan, keikhlasan dan kesabaran selama 9 bulan pun bagai menuai pahala seorang prajurit yang sedang berpuasa, namun tetap berperang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Polesannya adalah warna dasar pada diri kita. Menggores sebuah kanvas putih nan suci, hingga tercipta lukisan Yahudi, Musyrik atau Nasrani. Namun, goresan yang diselimuti untaian ayat suci Al Qur'an, zikir, tasbih serta tahmid, tentu akan melahirkan syakhsiyah Islamiyah (kepribadian Islam) pada jiwa. Ibunda pun berharap tercipta jundullah (tentara Allah) dari sebuah madrasah keluarga.


Selasa, 30 Juli 2013

Menebar Keangkuhan Menuai Kehinaan


Masih berkaca pada untaian nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Menjelang akhir nasihatnya, Luqman melarang sang anak dari sikap takabur dan memerintahkannya untuk merendahkan diri (tawadhu&#8217. Luqman berkata kepada anaknya:


وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتاَلٍ فَخُوْرٍ


“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh da
n menyombongkan diri.” (Luqman: 18)

Demikian Luqman melarang untuk memalingkan wajah dan bermuka masam kepada orang lain karena sombong dan merasa dirinya besar, melarang dari berjalan dengan angkuh, sombong terhadap nikmat yang ada pada dirinya dan melupakan Dzat yang memberikan nikmat, serta kagum terhadap diri sendiri. Karena Allah tidak menyukai setiap orang yang menyombongkan diri dengan keadaannya dan bersikap angkuh dengan ucapannya. (Taisirul Karimir Rahman hal. 649)
Pada ayat yang lain Allah Azza Wa Jalla melarang pula:


وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِباَلَ طُوْلاً


Menebar Keangkuhan Menuai Kehinaan


Masih berkaca pada untaian nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Menjelang akhir nasihatnya, Luqman melarang sang anak dari sikap takabur dan memerintahkannya untuk merendahkan diri (tawadhu&#8217. Luqman berkata kepada anaknya:


وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتاَلٍ فَخُوْرٍ


“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh da
n menyombongkan diri.” (Luqman: 18)

Demikian Luqman melarang untuk memalingkan wajah dan bermuka masam kepada orang lain karena sombong dan merasa dirinya besar, melarang dari berjalan dengan angkuh, sombong terhadap nikmat yang ada pada dirinya dan melupakan Dzat yang memberikan nikmat, serta kagum terhadap diri sendiri. Karena Allah tidak menyukai setiap orang yang menyombongkan diri dengan keadaannya dan bersikap angkuh dengan ucapannya. (Taisirul Karimir Rahman hal. 649)
Pada ayat yang lain Allah Azza Wa Jalla melarang pula:


وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِباَلَ طُوْلاً


Menebar Keangkuhan Menuai Kehinaan


Masih berkaca pada untaian nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Menjelang akhir nasihatnya, Luqman melarang sang anak dari sikap takabur dan memerintahkannya untuk merendahkan diri (tawadhu&#8217. Luqman berkata kepada anaknya:


وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتاَلٍ فَخُوْرٍ


“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh da
n menyombongkan diri.” (Luqman: 18)

Demikian Luqman melarang untuk memalingkan wajah dan bermuka masam kepada orang lain karena sombong dan merasa dirinya besar, melarang dari berjalan dengan angkuh, sombong terhadap nikmat yang ada pada dirinya dan melupakan Dzat yang memberikan nikmat, serta kagum terhadap diri sendiri. Karena Allah tidak menyukai setiap orang yang menyombongkan diri dengan keadaannya dan bersikap angkuh dengan ucapannya. (Taisirul Karimir Rahman hal. 649)
Pada ayat yang lain Allah Azza Wa Jalla melarang pula:


وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِباَلَ طُوْلاً


CURHATKU KEPADA-MU YA ALLAH.....



Kucintai Engkau dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku membuat diriku lupa pada yang lain Senantiasa menyebut nama-Mu
Cinta karena diri-Mu membuat diriku selalu memandang-Mu
Karena Kau kuakkan hijab
Tiada puji bagiku untuk ini dan itu
Bagi-Mulah puji dari penghuni semesta.

Ya Allah, Engkau Tuhan Yang Disembah..!
Kuatkanlah imanku dalam keadaan apapun
Dan janganlah Kau bolak-balikkan hatiku setelah Kau berikan hidayah-Mu

Ya Ghaffar, Engkau Maha Pengampun...!
Aku hanya mampu mengungkapkan secuil risalah-Mu
Namun, belum mampu mencegah kemaksiatan
Belum mampu menyentuh hati yang keruh.

Ya Hafizh, Engkaulah Maha Memelihara...!
Lindungilah aku dari kehancuran moral dan mendustakan agama-Mu
Jangan jauhkan aku dari Ramadhan-Mu
Karena di sanalah kutemukan muara tangisan umat-Mu
Jangan jauhkan aku dari si lapar dan si miskin
Karena di sanalah ku menemukan-Mu.

Ya Akbar, Engkaulah Yang Maha Besar...!
Betapa kecilnya diriku dibandingkan kebesaran-Mu
Aku tak mampu melihat kebesaran-Mu dengan mata kepala
Bukalah pintu hatiku agar ada ruang bagi kebesaran-Mu
Bukalah pintu hatiku agar aku dapat melihat rahmat-Mu

Ya Razzaq, Engkaulah pemberi rezeki...!
Niat telah kuikrarkan
Usaha telah kulakukan
Tenaga telah kukerahkan
Aku tak berharap kepada siapapun
Hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan
Bukalah pintu rezekiku...!

Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut



Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Sabtu, 06 Juli 2013

Nafas Terakhir

From those around I hear a Cry,
A muffled sob, a Hopeless sigh,
I hear their footsteps leaving slow,
And then I know my soul must Fly!
A chilly wind begins to blow,
Within my soul, from Head to Toe,
And then, Last Breath escapes my lips,
It's Time to leave. And I must Go!
So, it is True (But it's too Late)
They said: Each soul has its Given Date,
When it must leave its body's core,
And meet with its Eternal Fate.
Oh mark the words that I do say,


Who knows? Tomorrow could be your Day,
At last, it comes to Heaven or Hell
Decide which now, Do NOT delay!
Come on my brothers let us pray
Decide which now, Do NOT delay!
Oh God! Oh God! I cannot see!
My eyes are Blind! Am I still Me
Or has my soul been led astray,
And forced to pay a Priceless Fee
Alas to Dust we all return,
Some shall rejoice, while others burn,
If only I knew that before
The line grew short, and came my Turn!
And now, as beneath the sod
They lay me (with my record flawed),
They cry, not knowing I cry worse,
For, they go home, I face my God!
Oh mark the words that I do say,
Who knows, Tomorrow could be your Day,
At last, it comes to Heaven or Hell
Decide which now, Do NOT delay !
Come on my brothers let's pray
Decide which now, do not delay ....

Kamis, 04 Juli 2013

Kisah Nabi Luth dan Kaumnya

Nabi Luth merupakan salah satu nabi yang diberi keistimewaan oleh Allah, oleh karena itu nama beliau disebut di dalam al-Quran sebanyak 27 ayat. Di antara kisah-kisah nabi Luth yang ada di dalam al Quran adalah Firman Allah di dalam surat al A’raf ayat 80-84 yang berbunyi
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (80) إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (81) وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (82) فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (83) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
“(80) Dan (Kami juga Telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia Berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” (81)Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu Ini adalah kaum yang melampaui batas. (82). Jawab kaumnya tidak lain Hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.” (83). Kemudian kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (84). Dan kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.”
Yang dimaksud Luth di sini adalah Luth putra Haran bin Tarikh yaitu Azar. Luth adalah putera saudara Ibrahim khalilullah yang bernama Haran, sebagaimana dikemukakan bahwa nabi Ibrahim memiliki saudara yang bernama Haran dan Nahur. Luth pergi meninggalkan tempat tinggal pamannya Ibrahim as. Atas perintah dan izin menuju ke sebuah daerah yang dikenal dengan Gharzaghar, lalu ia singgah di kota Sadum, yaitu ibu kota negeri Gharzaghar pada saat itu, sedang penduduknya terdiri dari orang-orang jahat lagi kafir. Mereka sering melakukan perampokan dan melakukan berbagai kemungkaran.
Kaum nabi Luth adalah kaum yang diadzab oleh Allah lantaran perbuatan faahisyah yang biasa mereka lakukan adalah faahisyah yang sangat melampaui batas dan belum pernah dilakukan oleh kaum-kaum sebelumnya, faahisyah yang dikerjakan oleh kaum nabi Luth adalah Homoseksual (berhubungan seks dengan sesama jenis). Bahkan istri beliau juga termasuk ke dalam golongan yang suka melakukan faahisyah tersebut. Oleh karena itu nabi Luth mengatakan kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu Ini adalah kaum yang melampaui batas.” Mendengar peringatan dari nabi Luth tersebut kaumnya bukan sadar dan bertaubat namun sebaliknya mereka ingin mengusir nabi Luth beserta orang-orang yang mengikutinya (orang-orang beriman)

Rabu, 03 Juli 2013

Wanita Mempesona

“Wanita Shalihah dan Mempesona…” Jika mendengar kata ini, yang terbayang dibenak kita adalah seorang wanita berkerudung, menggunakan jubah panjang sampai ujung kaki, bahkan yang menutup muka hingga yang terlihat hanyalah dua pasang mata. Apakah itu yang dikatakan wanita mempesona alias shalihah? Seperti apakah kriteria wanita mempesona menurut agama Islam?

Jika kita kembali menelaah sejarah sebelum Islam, betapa keberadaan wanita sangat tidak berharga. Sebuah keluarga dianggap hina jika melahirkan seorang bayi wanita. Pada masa itu wanita sama hal nya seperti binatang yang menjijikkan. Seorang ayah boleh menjual belikan anak perempuannya, mengubur hidup-hidup dan yang lebih keji lagi para suami rela membagi istrinya dengan teman-temannya. Bisa kita bayangkan jika Islam tidak pernah datang dan kebiasaan itu masih berlanjut hingga sekarang?.

Ternyata Islam mampu menjaga, bahkan menaikkan harkat dan martabat wanita. Di dalam al-Qur’an sangat jelas diungkapkan beberapa kriteria wanita mempesona (shalihah) menurut kaca mata Islam;
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Rum : 21)

Sesungguhnya keberadaan kaum wanita memiliki pengaruh dan manfaat yang sangat besar terhadap kaum pria. Diantara mereka terbentuk suatu timbul balik yang saling melengkapi satu sama lain. Karenanya sangatlah tidak benar yang dikatakan bangsa-bangsa Jahiliyah (sebelum datang Islam) bahwa keberadaan kaum wanita merupakan suatu musibah yang akan mendatangkan bencana. Karena secara akal sehat, tidak akan terlahir seorang pria tanpa adanya wanita. Karena setiap bayi yang terlahir kedunia ini adalah berasal dari rahim yang dimiliki oleh seorang ibu. Namun, bukan berarti dengan jasanya kaum wanita yang melahirkan, lantas ia tergolong wanita shalihah. Melainkan, wanita shalihah yang tergolong dalam kategori Islam adalah Wanita yang mampu memposisikan dirinya menjadi tiga karakter yaitu; menjadi seorang ibu, istri dan sahabat.

Minggu, 30 Juni 2013

Ziarah Kubur bagi Wanitaa

Pertanyaan:
Bolehkah wanita berziarah ke kubur?

Jawaban:
Kedudukan wanita (dalam ibadah) hampir sama dengan kaum pria. Kewajiban pria juga bisa menjadi kewajiban wanita. Begitu pula mereka sama dalam mengerjakan perkara-perakara yang disunahkan. Mereka berbeda dalam perkara-perkara yang dikhususkan oleh syariat.
Dalam perkara yang ditanyakan, saya tidak menemukan adanya dalil khusus yang mengharamkan wanita berziarah ke kuburan. Bahkan terdapat sebuah hadis dalam Shahih Muslim yang menceritakan tindakan Aisyah yang dilandasi rasa cemburu kepada istri-istri Nabi yang lain. Lengkapnya sebagai berikut:
Di malam hari ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyangka Aisyah telah tertidur, beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam turun dari tempat tidur kemudian berjalan dengan mengendap-endap, menuju ke pekuburan Baqi’. Mengetahui hal itu Aisyah yang belum tertidur mengikuti dari belakang. Jika Nabi melambatkan ayunan langkahnya, Aisyah pun ikut melambatkan jalannya. Dan jika Nabi berjalan cepat, Aisyah pun berjalan cepat, ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pulang ke rumah, Aisyah dengan segera masuk ke rumah dan tidur di atas tempat tidurnya. Rasulullah segera masuk kamar menemui Aisyah. Karena Aisyah nampak terengah-engah; Rasulullah bertanya kepada, “Ada apa wahai Ais? Apakah engkau menyangka Allah dan rasul-Nya akan berbuat curang kepadamu?. Sesungguhnya tadi Jibril datang dan menyampaikan salam dari Allah kepadaku, dan juga menyampaikan perintah Allah agar saya mendatangi pekuburan Baqi’ lalu memintakan ampun penghuninya.” Dalam kitab lain disebutkan bahwa Aisyah berkata, “Apa artinya aku bila dibandingkan dengan engkau Ya Rasulullah.” Selanjutnya (Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “Kalau begitu, apa yang diucapkan jika berziarah ke kuburan?” Nabi menjawab, “Bacalah…”
Adapun hadis yang melarang para wanita berziarah ke kubur adalah,
Allah melaknat wanita-wanita yang (suka) berziarah kubur.”

Adab Islami Ziarah Kubur



Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang telah menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia siapa yang terbaik amalannya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga kepada keluarganya, shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka denga baik.
Ketahuilah hamba-hamba Allah, sadar atau tidak sadar, kita semua saat ini sama-sama sedang menuju garis akhir kehidupan kita di dunia,  meskipun jaraknya berbeda-beda setiap orang. Ada yang cepat, ada yang lama. Tetapi, perlahan tapi pasti, setiap orang menuju garis akhir kehidupannya di dunia, itulah kematian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185)
Setelah mati, seorang hamba hanya tinggal memetik apa yang selama ini ia tanam di dunia, tidak ada kesempatan kedua untuk menambah amal. jika kebaikan yang ia tanam, itulah yang akan ia panen. Jika keburukan yang ia tanam, maka dialah yang akan merasakannya sendiri. Oleh karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk banyak-banyak mengingat kematian. Beliau bersabda,
.
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian) ” HR. At Tirmidzi , Ibnu Majah, An Nasa’I, Ahmad

Kamis, 27 Juni 2013

#OpenYourHeartFollowYourProphet






#OpenYourHeartFollowYourProphet


Penulis: @teladanrasul
Ukuran: 14 x 20 cm
Tebal: vii + 184 hlm
Penerbit: Qultum Media
ISBN: 979-017-255-9

Harga: Rp. 39.000




Banyak yang ngira kalau Rasulullah itu nggak keren buat dijadikan idola. Pendapat ini salah fatal. Jejak masih muda, Rasulullah sudah dikagumi banyak orang lho! Bukan cuma orang tua, anak-anak muda juga nggak sedikit yang suka sama beliau.

Ada banyak alasan kenapa Rasulullah sangat layak dijadikan idola. Yang pasti, kesuksesan beliau di masa mudanya disebabkan akhlaknya yang sangat mulia. Nah, buat kamu yang pengen dicintai teman dan sahabat, juara di sekolah atau kampus, dapat pekerjaan yang menyenangkan, dan ketemu pasangan hidup yang kamu impi-impikan, tirulah akhlak Rasulullah.

Open your heart, follow your Prophet! Buka hatimu untuk menerima saran-saran Rasulullah dan ikuti apa kata beliau. Buku ini berisi pesan-pesan Rasulullah untuk kamu semua, biar cita-cita yang kamu impikan bisa kamu raih di usia muda.

Minggu, 23 Juni 2013

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran di malam yang berkah, dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan. () Di malam itu diturunkan setiap takdir dari Yang Maha Bijaksana.” (QS. Ad-Dukkhan: 3 – 4).

Diriwayatkan dari Ikrimah – rahimahullah – bahwa yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nisfu syaban. Ikrimah mengatakan:
أن هذه الليلة هي ليلة النصف من شعبان ، يبرم فيها أمر السنة
Sesungguhnya malam tersebut adalah malam nisfu syaban. Di malam ini Allah menetapkan takdir setahun. (Tafsir Al-Qurtubi, 16/126).
Sementara itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa malam yang disebutkan pada ayat di atas adalah lailatul qadar dan bukan nisfu syaban. Sebagaimana keterangan Ibnu Katsir, setelah menyebutkan ayat di atas, beliau mengatakan:
يقول تعالى مخبراً عن القرآن العظيم أنه أنزله في ليلة مباركة ، وهي ليلة القدر كما قال عز وجل :{ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر} وكان ذلك في شهر رمضان، كما قال: تعالى: { شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ }
Allah berfirman menceritakan tentang Al-Quran bahwa Dia menurunkan kitab itu pada malam yang berkah, yaitu lailatul qadar. Sebagaimana yang Allah tegaskan di ayat yang lain, (yang artinya); “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran di lailatul qadar.” Dan itu terjadi di bulan ramadhan, sebagaimana yang Allah tegaskan, (yang artinya); “Bulan ramadhan, yang mana di bulan ini diturunkan Al-Quran.” (Tafsir Ibn Katsir, 7/245).
Selanjutnya Ibnu Katsir menegaskan lebih jauh:
ومن قال : إنها ليلة النصف من شعبان -كما روي عن عكرمة-فقد أبعد النَّجْعَة فإن نص القرآن أنها في رمضان
Karena itu, siapa yang mengatakan, yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nisfu syaban – sebagaimana riwayat dari Ikrimah – maka itu pendapat yang terlalu jauh, karena nash Al-Quran dengan tegas bahwa malam itu terjadi di bulan ramadhan. (Tafsir Ibn Katsir, 7/246).
Dengan demikian, pendapat yang kuat tentang malam yang berkah, yang disebutkan pada surat Ad-Dukhan di atas adalah lailatul qadar di bulan ramadhan dan bukan malam nisfu Syaban. Karena itu, ayat dalam surat Ad-Dukhan di atas, tidak bisa dijadikan dalil untuk menunjukkan keutamaan malam nisfu Syaban.

Keutamaan Shalat Subuh


Bismillaahirrahmaanirrahiim--

KEUTAMAAN SHALAT SHUBUH

Banyak masjid pada waktu shalat Subuh hanya diisi beberapa orang. padahal fadhilah shalat Subuh berjamaah sangat besar, hingga Rasulullah menyebut jika saja umat tahu keutamaannya, maka mereka akan mendatangi jamaah Subuh dengan merangkak.

Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam kitabnya at-Ta'arif mengatakan as-Subhu atau As Sabah adalah permulaan siang, yaitu ketika ufuk berwarna merah karena tertutup tabir matahari. Adapun shalat Subuh adalah ibadah shalat yang dilaksanakan ketika fajar shidiq dan berakhir pada saat matahari terbit.

Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali hadis yang mendorong untuk melaksanakan shalat Subuh dan menyanjung mereka yang menjaganya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengetahui waktu Subuh adalah waktu yang sulit. Seorang muslim bila dibiarkan begitu saja akan memilih mengistirahatkan dirinya sampai matahari terbit dan meninggalkan shalat wajib. Karena itu Rasulullah mengkhususkan shalat mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada shalat yang lain.

Banyak sekali keutamaan yang didapat di waktu Subuh. Salah satu keutamaannya adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits,"Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh." (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Sabtu, 22 Juni 2013

Renungan



Semoga bermanfaat
 

1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Jawabannya:
------------------------------------------------------------
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.
Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati (Q.S. Ali Imran 185)

Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab : "negara Cina, bulan, matahari dan
bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Jumat, 21 Juni 2013

Untuk Saudariku yg Masih Menanti

saudariku…muslimah…

wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah… begitu berkilau… begitu menentramkan…
teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya….tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya….
hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah…yang dapat memetiknya… yang dapat meraih pesonanya… dengan harga mahal yang teramat suci… sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…
karena itu…sebelum saatmu tiba….sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…
janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam…dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya…. Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta…
Ya…atas nama cinta…
Kau tau saudariku…??

Peran Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-hari



Bumi tanpa cahaya matahari akan hampa dan kehidupan akan binasa. Begitulah ibarat hati manusia, tanpa cahaya ilmu hati akan sakit dan mati. Di dalam hati seorang yang sakit, terdapat dua kecintaan dan dua penyeru. Kecintaan terhadap syahwat-syahwat, mengutamakannya dan semangat untuk melampiaskannya. Terdapat hasad, sombong, bangga diri, suka popularitas dan suka membuat kerusakan di muka bumi dengan kekuasaannya.

Dia akan diuji di antara dua penyeru kepada Allah dan Rosul-Nya serta negeri akhirat dan penyeru kepada kenikmatan dunia yang fana. Maka dia akan menjawab seruan itu mana yang paling dekat dengannya.

ShareThis