Welcome to my blog, hope usefull for you
RSS

Minggu, 30 Juni 2013

Ziarah Kubur bagi Wanitaa

Pertanyaan:
Bolehkah wanita berziarah ke kubur?

Jawaban:
Kedudukan wanita (dalam ibadah) hampir sama dengan kaum pria. Kewajiban pria juga bisa menjadi kewajiban wanita. Begitu pula mereka sama dalam mengerjakan perkara-perakara yang disunahkan. Mereka berbeda dalam perkara-perkara yang dikhususkan oleh syariat.
Dalam perkara yang ditanyakan, saya tidak menemukan adanya dalil khusus yang mengharamkan wanita berziarah ke kuburan. Bahkan terdapat sebuah hadis dalam Shahih Muslim yang menceritakan tindakan Aisyah yang dilandasi rasa cemburu kepada istri-istri Nabi yang lain. Lengkapnya sebagai berikut:
Di malam hari ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyangka Aisyah telah tertidur, beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam turun dari tempat tidur kemudian berjalan dengan mengendap-endap, menuju ke pekuburan Baqi’. Mengetahui hal itu Aisyah yang belum tertidur mengikuti dari belakang. Jika Nabi melambatkan ayunan langkahnya, Aisyah pun ikut melambatkan jalannya. Dan jika Nabi berjalan cepat, Aisyah pun berjalan cepat, ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pulang ke rumah, Aisyah dengan segera masuk ke rumah dan tidur di atas tempat tidurnya. Rasulullah segera masuk kamar menemui Aisyah. Karena Aisyah nampak terengah-engah; Rasulullah bertanya kepada, “Ada apa wahai Ais? Apakah engkau menyangka Allah dan rasul-Nya akan berbuat curang kepadamu?. Sesungguhnya tadi Jibril datang dan menyampaikan salam dari Allah kepadaku, dan juga menyampaikan perintah Allah agar saya mendatangi pekuburan Baqi’ lalu memintakan ampun penghuninya.” Dalam kitab lain disebutkan bahwa Aisyah berkata, “Apa artinya aku bila dibandingkan dengan engkau Ya Rasulullah.” Selanjutnya (Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “Kalau begitu, apa yang diucapkan jika berziarah ke kuburan?” Nabi menjawab, “Bacalah…”
Adapun hadis yang melarang para wanita berziarah ke kubur adalah,
Allah melaknat wanita-wanita yang (suka) berziarah kubur.”

Adab Islami Ziarah Kubur



Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang telah menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia siapa yang terbaik amalannya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga kepada keluarganya, shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka denga baik.
Ketahuilah hamba-hamba Allah, sadar atau tidak sadar, kita semua saat ini sama-sama sedang menuju garis akhir kehidupan kita di dunia,  meskipun jaraknya berbeda-beda setiap orang. Ada yang cepat, ada yang lama. Tetapi, perlahan tapi pasti, setiap orang menuju garis akhir kehidupannya di dunia, itulah kematian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185)
Setelah mati, seorang hamba hanya tinggal memetik apa yang selama ini ia tanam di dunia, tidak ada kesempatan kedua untuk menambah amal. jika kebaikan yang ia tanam, itulah yang akan ia panen. Jika keburukan yang ia tanam, maka dialah yang akan merasakannya sendiri. Oleh karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk banyak-banyak mengingat kematian. Beliau bersabda,
.
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian) ” HR. At Tirmidzi , Ibnu Majah, An Nasa’I, Ahmad

Kamis, 27 Juni 2013

#OpenYourHeartFollowYourProphet






#OpenYourHeartFollowYourProphet


Penulis: @teladanrasul
Ukuran: 14 x 20 cm
Tebal: vii + 184 hlm
Penerbit: Qultum Media
ISBN: 979-017-255-9

Harga: Rp. 39.000




Banyak yang ngira kalau Rasulullah itu nggak keren buat dijadikan idola. Pendapat ini salah fatal. Jejak masih muda, Rasulullah sudah dikagumi banyak orang lho! Bukan cuma orang tua, anak-anak muda juga nggak sedikit yang suka sama beliau.

Ada banyak alasan kenapa Rasulullah sangat layak dijadikan idola. Yang pasti, kesuksesan beliau di masa mudanya disebabkan akhlaknya yang sangat mulia. Nah, buat kamu yang pengen dicintai teman dan sahabat, juara di sekolah atau kampus, dapat pekerjaan yang menyenangkan, dan ketemu pasangan hidup yang kamu impi-impikan, tirulah akhlak Rasulullah.

Open your heart, follow your Prophet! Buka hatimu untuk menerima saran-saran Rasulullah dan ikuti apa kata beliau. Buku ini berisi pesan-pesan Rasulullah untuk kamu semua, biar cita-cita yang kamu impikan bisa kamu raih di usia muda.

Minggu, 23 Juni 2013

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran di malam yang berkah, dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan. () Di malam itu diturunkan setiap takdir dari Yang Maha Bijaksana.” (QS. Ad-Dukkhan: 3 – 4).

Diriwayatkan dari Ikrimah – rahimahullah – bahwa yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nisfu syaban. Ikrimah mengatakan:
أن هذه الليلة هي ليلة النصف من شعبان ، يبرم فيها أمر السنة
Sesungguhnya malam tersebut adalah malam nisfu syaban. Di malam ini Allah menetapkan takdir setahun. (Tafsir Al-Qurtubi, 16/126).
Sementara itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa malam yang disebutkan pada ayat di atas adalah lailatul qadar dan bukan nisfu syaban. Sebagaimana keterangan Ibnu Katsir, setelah menyebutkan ayat di atas, beliau mengatakan:
يقول تعالى مخبراً عن القرآن العظيم أنه أنزله في ليلة مباركة ، وهي ليلة القدر كما قال عز وجل :{ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر} وكان ذلك في شهر رمضان، كما قال: تعالى: { شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ }
Allah berfirman menceritakan tentang Al-Quran bahwa Dia menurunkan kitab itu pada malam yang berkah, yaitu lailatul qadar. Sebagaimana yang Allah tegaskan di ayat yang lain, (yang artinya); “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran di lailatul qadar.” Dan itu terjadi di bulan ramadhan, sebagaimana yang Allah tegaskan, (yang artinya); “Bulan ramadhan, yang mana di bulan ini diturunkan Al-Quran.” (Tafsir Ibn Katsir, 7/245).
Selanjutnya Ibnu Katsir menegaskan lebih jauh:
ومن قال : إنها ليلة النصف من شعبان -كما روي عن عكرمة-فقد أبعد النَّجْعَة فإن نص القرآن أنها في رمضان
Karena itu, siapa yang mengatakan, yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nisfu syaban – sebagaimana riwayat dari Ikrimah – maka itu pendapat yang terlalu jauh, karena nash Al-Quran dengan tegas bahwa malam itu terjadi di bulan ramadhan. (Tafsir Ibn Katsir, 7/246).
Dengan demikian, pendapat yang kuat tentang malam yang berkah, yang disebutkan pada surat Ad-Dukhan di atas adalah lailatul qadar di bulan ramadhan dan bukan malam nisfu Syaban. Karena itu, ayat dalam surat Ad-Dukhan di atas, tidak bisa dijadikan dalil untuk menunjukkan keutamaan malam nisfu Syaban.

Keutamaan Shalat Subuh


Bismillaahirrahmaanirrahiim--

KEUTAMAAN SHALAT SHUBUH

Banyak masjid pada waktu shalat Subuh hanya diisi beberapa orang. padahal fadhilah shalat Subuh berjamaah sangat besar, hingga Rasulullah menyebut jika saja umat tahu keutamaannya, maka mereka akan mendatangi jamaah Subuh dengan merangkak.

Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam kitabnya at-Ta'arif mengatakan as-Subhu atau As Sabah adalah permulaan siang, yaitu ketika ufuk berwarna merah karena tertutup tabir matahari. Adapun shalat Subuh adalah ibadah shalat yang dilaksanakan ketika fajar shidiq dan berakhir pada saat matahari terbit.

Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali hadis yang mendorong untuk melaksanakan shalat Subuh dan menyanjung mereka yang menjaganya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengetahui waktu Subuh adalah waktu yang sulit. Seorang muslim bila dibiarkan begitu saja akan memilih mengistirahatkan dirinya sampai matahari terbit dan meninggalkan shalat wajib. Karena itu Rasulullah mengkhususkan shalat mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada shalat yang lain.

Banyak sekali keutamaan yang didapat di waktu Subuh. Salah satu keutamaannya adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits,"Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh." (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Sabtu, 22 Juni 2013

Renungan



Semoga bermanfaat
 

1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Jawabannya:
------------------------------------------------------------
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.
Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati (Q.S. Ali Imran 185)

Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab : "negara Cina, bulan, matahari dan
bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Jumat, 21 Juni 2013

Untuk Saudariku yg Masih Menanti

saudariku…muslimah…

wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah… begitu berkilau… begitu menentramkan…
teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya….tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya….
hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah…yang dapat memetiknya… yang dapat meraih pesonanya… dengan harga mahal yang teramat suci… sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…
karena itu…sebelum saatmu tiba….sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…
janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam…dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya…. Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta…
Ya…atas nama cinta…
Kau tau saudariku…??

Peran Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-hari



Bumi tanpa cahaya matahari akan hampa dan kehidupan akan binasa. Begitulah ibarat hati manusia, tanpa cahaya ilmu hati akan sakit dan mati. Di dalam hati seorang yang sakit, terdapat dua kecintaan dan dua penyeru. Kecintaan terhadap syahwat-syahwat, mengutamakannya dan semangat untuk melampiaskannya. Terdapat hasad, sombong, bangga diri, suka popularitas dan suka membuat kerusakan di muka bumi dengan kekuasaannya.

Dia akan diuji di antara dua penyeru kepada Allah dan Rosul-Nya serta negeri akhirat dan penyeru kepada kenikmatan dunia yang fana. Maka dia akan menjawab seruan itu mana yang paling dekat dengannya.

Harapanku



Ketika surya melabuhkan diri,
lembayung memaparkan keanggunan yang merah
dan...
angin turut menusukan lantunan adzan
ke pori-pori kulit insan

Aku bisikkan desahan penyesalan Kepada-Nya
tentang gambaran yang terekam dalam benak

Tetaplah tersenyum Sayang

Bila kondisi hari ini masih seperti kemarin di mana harapan belum menjelma menjadi nyata. Tetaplah tersenyum. Bukan berarti Allah mengabaikan doa-doa kita. Kita tahu, Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

“Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya…” (QS Al mu'min:60).

Cantiknya Malam dalam Bingkai Tahajjud


Terbentang Permadani ke Syurga..
Indahnya malam membelaimu dalam kesunyian..
Menetes hujan hati bermuara di pipi..
Merayu sang ilahi tuk kabulkan pinta hati..

Di sepertiga malam Engkau terjaga..
Sadar…, dan memilih meninggalkan dekapan malam..
Merajut tali- tali kerinduan dengan sang ilahi..
Dengan cinta abadi, yang selalu melekat di dalam hati..

Dari dua dini hari hingga subuh hampir tersentuh, waktu- waktu ini akan kita sambut dengan wajah penuh cahaya. Sepertiga malam terakhir adalah malam yang bertabur mukjizat. Tetesan dan percikan air wudlu yang jatuh membasahi bumi menambah indahnya malam yang penuh keheningan. Tenang dan syahdu. Kita pun mengerjakan shalat tahajud. Shalat yang didirikan setelah terjaga dari tidur.

Lembutnya sinar rembulan disertai desahan angin malam seakan menjadi pernak- pernik saat melakukan sujud yang panjang. Rintihan doa dan deraian air mata yang jatuh menyatu dalam heningnya malam yang syahdu. Para malaikat memuji dan Allah pun memberikan penghargaan kepada ahli- ahli tahajud dengan mempersembahkan sebuah kamar khusus di Surga.

sebait doa | semoga Allah Swt perkenankan

Ya Allah, Engkau Yang Maha Tahu segala keterbatasan ikhtiar kami | sempurnakanlah ikhtiar kami dg kuasaMu

Ya Allah, Engkau Yang Maha Tahu segala kekurangan dan kelemahan kami | kuatkanlah langkah kami dg kekuatanMu

Ya Allah, berkenanlah Engkau utk menemani setiap perjalanan kesuksesan kami | agar kami tetap di jalanMu. 

Ya Allah, berkenanlah Engkau utk selalu menemani perjalanan ikhtiar kami | agar dunia dan akhiratMu bisa kami raih.

Ya Allah, izinkanlah kami untuk bisa berubah menjadi lebih baik, berbuat lebih baik dan menebarkan kebaikan.

Ya Allah, izinkanlah kami dapat berbuat sesuatu untuk membahagiakan orang-orang yang kami cintai.

Ya Allah, izinkanlah kami meraih cita kami semata tuk membuat bahagia orang-orang yang tulus mencintai kami.

Ya Allah, izinkanlah kami tuk hadirkan senyum pada wajah orang-orang yang sudah berkorban untuk kami selama ini.

Kamis, 20 Juni 2013

Merajut Cinta





Entahlah...
Entah dimana cinta itu bersembunyi
Bagai sebuah keluarga, namun sapaan tak pernah menyentuh hati
Lalu egois, tinggi hati, merambat perlahan meracuni

Menyatu dalam perbedaan memang tak mudah, merajut cinta dalam sebuah jama'ah kadang melelahkan jiwa. Letih, dan putus asa kadang menerpa, membuyarkan semua impian-impian indah. Padahal sungguh dahsyat, bahkan teramat dahsyat potensi yang dimiliki setiap jiwa, namun pupus saat disatukan. Orang-orang hebat, sholeh dan pintar yang mestinya menyatu dalam rajutan cinta, hanyalah seperti benang-benang kusut saat dirajut, tak ada keindahan saat mata menatap.

Anugerah Terindah Milik Kita

Ringkih dan renta karena ditelan usia, namun tampak tegar dan bahagia. Ikhlas, memancarkan selaksa cinta penuh makna yang membias dari guratan keriput di wajah. Tiada yang berubah sejak saat dalam buaian, hingga sekarang mahkota putih tampak anggun menghiasinya. Dekapannya pun tak berubah, luruh memberikan kenyamanan dan kehangatan.

Jemari itu memang tak lagi lentik, namun selalu fasih menyulam kata pinta, membaluri sekujur tubuh dengan do'a-do'a. Kaki tampak payah, tak mampu menopang tubuhnya. Telapak tempat surga itu pun penuh bekas darah bernanah, simbol perjuangan menapak sulitnya kehidupan.

Ibunda...
Adakah saat ini kita terenyuh mengenangkannya? Ia adalah sebuah anugerah terindah yang dimiliki setiap manusia. Sejak dalam rahim, betapa cinta itu tak putus-putusnya mengalirkan kasih yang tak bertepi. Hingga kerelaan, keikhlasan dan kesabaran selama 9 bulan pun bagai menuai pahala seorang prajurit yang sedang berpuasa, namun tetap berperang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Polesannya adalah warna dasar pada diri kita. Menggores sebuah kanvas putih nan suci, hingga tercipta lukisan Yahudi, Musyrik atau Nasrani. Namun, goresan yang diselimuti untaian ayat suci Al Qur'an, zikir, tasbih serta tahmid, tentu akan melahirkan syakhsiyah Islamiyah (kepribadian Islam) pada jiwa. Ibunda pun berharap tercipta jundullah (tentara Allah) dari sebuah madrasah keluarga.

Selaksa cinta ibunda yang dibaluri tsaqofah Islamiyah (wawasan keislaman) telah menyemai banyak pahlawan Islam. Teladan Asma' binti Abu Bakar Ash-Shidiq melahirkan pahlawan Abdullah bin Zubair, yang dengan cintanya masih berdoa agar dirinya tidak mati sebelum mengurus jenazah anaknya yang disalib Hajaj bin Yusuf, antek Bani Umaiyah. Polesan warna seorang ibunda, Al Khansa, melahirkan putra-putra kebanggaan Islam yang berani dan luhur akhlaqnya, hingga satu persatu syahid pada perang Qodisyiah. Di sela kesedihannya, ibunda masih berucap, "Alhamdulillah... Allah telah mengutamakan dan memberikan karunia padaku dengan kematian anak-anakku sebagai syuhada. Aku berharap semoga Allah mengumpulkan aku dengan mereka dalam rahmat-Nya kelak."

AIRMATA RASULULLAH SAW...



Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

Selasa, 18 Juni 2013

JIKA TAKUT SAKIT HATI PEDAMLAH CINTA KALIAN

Ijinkan Ku menulis segala yang Kurasa, yang menurut saya itu bisa menjadi sebuah Pelajaran buat yang Membacanya..
Jujur saya Heran kepada Orang-Orang Yang Mengungkapkan Cinta Kepada saya, Reaksi Mereka Berbeda-beda Sehingga kadang-kadang membuatki illfeel ketika mendengarnya atau melihatnya.
Jujur saja saya tidak Ingin menyakiti siapapun dan saya tidak mau membuat hati Orang Terluka karena saya . Makanya Aku Mengungkapkan apa yang kurasa Apa adanya tanpa Berpura-pura. Menolak Cinta yg Kalian Ungkap itu Hak saya.. Jika saya tidak menyukai ya saya katakan tidak menyukai karena lebih baik jujur meskipun itu Rasanya sakit bagi yang menerimanya. tapi Anehnya ketika Aku menolak Cinta Mereka .. Mereka lantas tidak terima sehingga seringkali saya mendapatkan Cacian,Makian, tapi aku Berusaha menahan untuk tidak mencaci kembali karena bagi saya tidak penting meladeni kayak gitu ,, itu amalan yg sia-sia. wahai kalian2 tolonglah Hargai keputusan saya .. Biarkan saya menjaga Hati ini Untuk orang yang tepat di waktu yang tepat yaitu ketika pernikahan , Jika kalian tidak siap sakit Pendamlah cinta kalian , adukan Sama Allah yang maha pemberi jodoh .. Mintalah yang terbaik kepadaNYA.
Maaf saya harus lakukan itu Karena saya Tidak Mau Cinta Yg semu, Yang akan membuang waktu dengan sia-sia, dan yang saya Mau adalah Cinta yang Halal dan Penuh Berkah.


S0==> JIKA TAKUT SAKIT HATI PEDAMLAH CINTA KALIAN , DAN SERAHKAN PADA ORANG YANG TEPAT DI WAKTU YANG TEPAT.

JIKA CINTA KALIAN DI TOLAK BERSABARLAH JANGAN MENCACI MAKI .OKE

WANITA MEMPUNYAI HAK MENERIMA DAN MENOLAK . TERMASUK SAYA.

Minggu, 16 Juni 2013

sebutir mutiara seindah wanita sholihah

air mata yg di berkahi.
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari
kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad saw.) QS. Al-Maaidah (5) : 83.

Air mata yang menitik pelan melintasi kedua pipi kita ternyata tidak semata buliran air yang keluar dari kelopak mata, tapi ada rembesan makna yang penuh hikmah di mata Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan, keluarnya air mata akan menjadi penyebab hidup seseorang dalam keberkahan.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam pernah menyampaikan bahwa ada dua tetesan (qatrataani) yang dibanggakan dan kelak akan menjadi saksi di Hari Pengadilan, yaitu tetesan darah syuhada yang wafat karena menegakkan agama Allah dan tetesan air mata karena bertobat. Dalam kesempatan ini, kita akan mengenali ternyata ada banyak air mata yang dapat mengundang
keberkahan.

Pertama, air mata karena rasa cinta, takut, dan rindu kepada Allah. Air mata ini keluar disebabkan bercampurnya rasa haru dan bahagia karena telah mampu menemukan makna hakikat cinta sekaligus takut kepada Sang Khalik.

Kedua, kerinduan yang mendalam terhadap Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam, keluarga, dan para sahabat Radiyallahu Anhum . Seseorang yang larut dan terbuai saat bersenandung shalawat, karena
berharap dikunjungi Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam dalam setiap mimpinya dan rindu dengan syafaatnya, kemudian air mata menetes maka sungguh air mata ini adalah air mata yang diberkahi. Pada saatnya nanti, air indera penglihatan ini akan ikut bersaksi di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwa orang ini adalah benar umat Rasulullah Salallohu 'alaihi wasallam.

Ketiga, air mata bahagia karena bisa menunjukkan baktinya kepada orang tua. Saat mengenang dan menatap wajah orang tua, lalu menyeruak aura kebahagiaan, kemudian tidak terasa membulir air mata maka air mata ini akan turut berbicara, bahkan menjadi saksi di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Paling tidak, orang ini tercatat sebagai anak berbakti yang mendapatkan rida dari orang tua.

Keempat, air mata tobat, yaitu karena ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Baik teringat dengan dosa syirik, membunuh, zina, korupsi, atau ingat kepada orang-orang yang pernah disakiti. Seseorang yang menyesali semua perbuatannya ini lalu berdoa dan mengiba agar diampuni, kemudian dia menangis sejadi-jadinya maka insya Allah air matanya ini termasuk air mata yang diberkahi.

Kelima, air mata karena iba dan keprihatinan. Saat mendengar, melihat, dan menyaksikan mereka yang papa, seperti anak yatim yang ditinggal orang tua yang tak berpunya, orang-orang miskin yang berjuang untuk bertahan hidup, atau orang tua jompo yang ditelantarkan di jalanan oleh anak dan keluarganya, kemudian membuat terenyuh dan menitikkan air mata, insya Allah air mata ini adalah air mata yang diberkahi.

Terakhir, air mata yang diberkahi adalah air mata karena bahagia bisa khusyuk beribadah. Juga, haru dan senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang shaleh di majelis ilmu dan zikir
Wa Allahu A'lam.

Permata hanya untuk yg bernama SUAMI

Ya Rabb….

Izinkan aku menjadi sekuntum bunga, Yang dihiasi dengan kelopak akhlaq mulia, Harum wanginya dengan ilmu agama, Cantiknya karna iman dan taqwa, Namun keindahan zahirnya kusimpan rapi, Biar menjadi rahasia yg kekal abadi, Bukan perhatian mata lelaki ajnabi, Yang menjadi puncak fitnah hati.

Ilahi Rabbi…

Tumbuhkanlah duri yang memagari diri, Agar diriku terpelihara dari noda duniawi, Yang akan menghilangkan keharuman sejati, Yang akan memudarkan kecantikan diri.
Dibalik kekurangan yg tercipta, Bukanlah alasan untuk bermuram durja, Karna setiap yang tercipta ada hikmahnya.

Izinkan ya Allah agarku menjadi permata, Tetap menyinar walau di lumpur hina, Tetap berharga walau dimana saja…
Buat ummat dan juga keluarga, Izinkan aku menjadi seindah mawar berduri, Yang menjadi impian setiap muslimah, Yang indahnya bukan untuk lelaki, Tapi permata untuk yang bernama suami..

Aamin Allahumma Aamiin…

KETIKA CINTAKU TERGANTIKAN DENGAN SEBUAH KEIKHLASAN

Ikhlas memang sangat mudah untuk diucapkan tapi sangat sulit untuk dijalanin. Karena itu membutuhkan proses yang panjang sehingga bisa membimbing kita pada sebuah keikhlasan.

Ketika cintaku terbentur dengan restu orang tua dan ketika aku harus menerima kenyataan orang yang aku sayangi menikah dengan orang lain. Ketika rencana hanyalah tinggal sebuah rencana yang tidak terwujud.Tidak mudah untuk menerima kenyataan itu bahkan mungkin sangat sulit untuk aku terima.

Hari demi hari aku lewati dengan air mata dan kesedihan. Di kesunyian dan keheningan malam aku menangis di hadapan_NYA bukan untuk menyesali apa yang terjadi padaku tapi menyesal kenapa aku belum bisa menjadi hamba_NYA yang ikhlas menerima kenyataan ini.

Tapi itulah hidup..
Adakalanya kita harus mengalami sesuatu yang pahit. Apapun yang terjadi itulah yang terbaik buat aku meski aku harus sedih, kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil.

Rintihan Hati dalam Renungan Pagi

Doa Memohon Ridho Di Dalam Hati

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan sebuah doa sangat panjang kepada sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu ’anhu. Lalu Zaid radhiyallahu ’anhu diperintahkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam untuk membacanya setiap hari, bahkan diharuskan kepadanya untuk menyuruh keluarganya membaca pula. Doa ini sangat panjang, namun ada bagian sangat penting dari doa tersebut yang berkaitan dengan sikap seorang beriman menghadapi berbagai realitas dunia, baik yang menyenangkan maupun yang terasa pahit. Sebab hidup kita di dunia senantiasa diwarnai oleh dinamika yang berubah-ubah. Kadang kita diberi senang, kadang mengalami derita. Kadang sehat kadang sakit. Kadang menang kadang kalah. Kadang lapang, kadang sempit. Ada perjumpaan, ada perpisahan. Ada kelahiran, ada kematian. Itulah dunia. Semua serba fana, tidak ada yang lestari.
Seorang yang beriman dikagumi oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Beliau sedemikian kagum akan karakter mu’min sehingga pernah suatu ketika beliau mengutarakan takjub akan fenomena orang beriman.

“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman! Sesungguhnya semua urusannya baik. Dan yang demikian tidak dapat dirasakan oleh siapapun selain orang beriman. Jika ia memperoleh kebahagiaan, maka ia bersyukur. Bersyukur itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa mudharat, maka ia bersabar. Dan bersabar itu baik baginya.” (HR Muslim 5318)

Saudaraku, berdasarkan hadits di atas berarti perjalanan hidup seorang mu’min adalah suatu rentetan penyesuaian sikap terhadap realitas yang Allah taqdirkan atas dirinya. Bila ia mengalami suatu hal yang menyenangkan, kemenangan, memperoleh karunia, nikmat, anugerah atau rezeki, maka pandai-pandailah ia mensyukurinya. Sebaliknya, bila ia ditimpa mudharat, kekalahan, duka, lara, nestapa atau kehilangan sesuatu atau seseorang, maka hendaklah ia kuat-kuat menyabarkan dirinya. Jadi inilah hakikat hidup seorang mu’min. Nah, agar kita memiliki kemampuan untuk senantiasa istiqomah dalam bersyukur kala senang dan bersabar kala sedih, doa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang diajarkan kepada sahabat Zaid radhiyallahu ’anhu mungkin dapat membantu kita. Doanya adalah sebabgai berikut:

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)

Pertama, kita memohon kepada Allah agar sikap ridho selalu menghiasi hati kita. Ridho di sini maksudnya menghadapi segala keputusan Allah yang telah ditaqdirkan atas diri kita. Biasanya manusia mudah untuk ridho terhadap taqdir Allah yang menyenangkan. Mana ada orang menyesal ketika Allah kasih dia rezeki? Tapi jangan salah, saudaraku. Maksud ridho di sini ialah agar keridhoan itu tampil dalam bentuk pandai bersyukur ketika nikmat menyapa kita. Sebab tidak sedikit manusia yang ketika memperoleh suatu karunia lalu lupa mengkaitkan dengan taqdir Allah. Ia lupa untuk selalu menyadari bahwa tidak ada satupun kenikmatan yang sampai kepada manusia kecuali atas izin Allah. Nikmat mampir bukan karena kehebatan seseorang. Betapapun hebatnya seseorang, namun nikmat tidak akan bisa ia peroleh jika Allah tidak izinkan nikmat itu sampai kepada dirinya. Ia bisa memperoleh nikmat semata-mata karena Allah akhirnya mengizinkan nikmat itu sampai kepada dirinya.

Orang biasanya sulit ridho bila menyangkut taqdir Allah yang sifatnya pahit atau tidak menyenangkan. Oleh karenanya doa di atas juga kita baca saat ditimpa kekalahan, duka, lara, nestapa, mudharat agar keridhoan itu tampil dalam bentuk kemampuan untuk bersikap sabar menghadapi apapun yang Allah taqdirkan. Dan jika itu menyangkut suatu hal yang menyedihkan alias musibah jangan kita jadikan Allah sebagai –maaf- ”kambing hitam”nya. Salah satu bentuk sabar ialah seseorang sanggup mengambil pelajaran dari setiap musibah yang menimpa dirinya. Ia mendahulukan untuk menyalahkan dirinya sendiri daripada mencari fihak lain sebagai sebab musibah tersebut. Lalu ia selanjutnya mengkoreksi diri agar tidak jatuh kepada kekeliruan langkah seperti yang ia telah lakukan sebelumnya.

”Apa saja ni`mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS An-Nisa ayat 79)

Kedua, lalu sisa doanya menyangkut perkara di luar dunia. Coba perhatikan:

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengarahkan Zaid radhiyallahu ’anhu untuk memohon kepada Allah ”…kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajah Allah dan kerinduan berjumpa dengan Allah.” Mengapa demikian? Karena, saudaraku, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin mengingatkan Zaid radhiyallahu ’anhu dan kita semua untuk memandang bahwa apapun yang kita alami di dunia ini –senang maupun sedih- pada hakikatnya adalah perkara kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan mengingat Allah Yang Maha Besar, mengingat kematian, mengingat perjumpaan dengan Allah. Dan tidak ada kenikmatan yang lebih utama bagi penghuni surga selain memperoleh kesempatan memandang wajah Allah…!

“Bila penghuni surga telah masuk surga, maka Allah berfirman (kepada mereka): ”Apakah kalian ingin sesuatu untuk Kutambahkan? ” Maka mereka menjawab: ”Bukankah Engkau telah putihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah masukkan kami ke dalam surga? Dan selamatkan kami dari api neraka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Maka disingkaplah Al-Hijab (tabir). Sehingga ahli surga tidak memperoleh sesuatu yang lebih mereka sukai daripada memandang wajah Rabb mereka Allah’Azza wa Jalla.” (HR Muslim 266)

Subhanallah…!! Penghuni surga memperoleh hak untuk memandang wajah Allah. Suatu kenikmatan yang mengalahkan segenap kenikmatan surga lainnya. Suatu kenikmatan yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai ”tambahan” alias bonus bagi ahli surga.

”Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (QS Yunus ayat 26)

Saudaraku, bagi seorang mu’min yang sibuk berjuang agar kelak di akhirat berhak memandang wajah Allah, tentulah segenap pengalaman hidup di dunia menjadi terasa kecil. Jika ia mendapat nikmat dia tidak akan lupa diri, karena tidak ada apa-apanya dibandingkan nikmat memandang wajah Allah yang ia idam-idamkan selalu. Jika tertimpa kesulitan ia akan bersabar dengan meyakini bahwa semoga kesabaran itu akan menyebabkan ia berhak memandang wajah Allah disamping diselamatkan dari api neraka. Dan tentulah di antara modal utama untuk berhak memandang wajah Allah ialah ia selalu sibuk memastikan bahwa apapun yang ia kerjakan di dunia ini adalah semata-mata demi memperoleh wajah Allah alias ikhlas dalam berbuat apapun. InsyaALlah.-
“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (akhdian)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ya Alloh, yang Maha Mendengar keluh kesah hamba, kudatang dengan penuh kehinaan dan duka lara, karena kebodohan hamba melakukan kesalahan, yang menyakiti hati hamba-Mu yang baik-baik, padahal kesalahan itu bukanlah dengan sengaja hamba lakukan.

Ya Alloh, yang Maha Menghilangkan kegundahan hamba, kudatang dengan luka yang kuperbuat sendiri, berilah kekuatan sabar dan kesembuhan segera kepada hamba, karena jika Engkau membiarkan hamba terus terluka, niscaya hamba akan menjadi orang yang celaka dan menderita.

Ya Alloh, yang Maha Lembut dan Penuh Kasih, tanamkan kasih sayang dan pengertian yang dalam di hati kami, agar senyum ikhlas menjadi pertanda maaf agar maaf menjadi pelipur lara dan penghapus kesalahan, agar kesalahan tidak terulang dan melahirkan keridloan agar ridlo menjadi pemadam amarah jiwa, dan penyesalan menjadi pertanda untuk lebih baik.

Tumbuh suburkan kasih sayang karena-Mu di hati kami, dalam membangun penghambaan yang penuh gairah, semangat ibadah dan amal solih yang hanya untuk-Mu.

Tiada keselamatan tanpa kemurahan dan rahmat-Mu, curahkan setetes cinta-Mu, meski kami bergelimang dosa karena kehinaan kami, karena kami yakin Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pemurah,

Ya Alloh, Pemilik keagungan dan kemuliaan,
peluklah kami dalam keagungan dan kemuliaan kasih sayang dan cinta-Mu, hingga kami selalu bersama sampai menuju pintu syurga-Mu, dalam kekekalan kebahagiaan abadi …

Aaamiin ya Alloh, aaamiin ya Robbana, aaamiin ya Mujiibassaailiin …

Sabtu, 15 Juni 2013

JOMBLO BERAKHIR MANIS PADA WAKTUNYA

Jomblo…Istilah yang begitu familiar di telingan sebagian kita, mungkin!
Istilah yang melekat pada diri orang yang tidak mempunyai pasangan(pacar)
Meski…sebenarnya sebutan pacar juga tak dikenal dalam syariat ini.
Anehnya, sebagian remaja dan pemuda malah merasa gerah dan sesak dengan status jomblo,..

Fulan (bukan nama sebenarnya),Terlihat murung dengan wajah seringnya dilipat karena pasalnya dua orang teman karibnya akhir-akhir ini sering jalan bareng,telpon-telponan,sms-an sepanjang waktu dengan pasangan perempuannya masing-masing. SEdangkan dia sendiri sampai detik ini tidak memiliki satu orangpun teman perempuan alias menjomblo.

Lain halnya dengan Sanu, sebut saja begitu. Meski tak punya teman perempuan, ia tetap ceria dalam kesehariannya. Bahkan bisa dibilang hari-harinya diisi dengan sederet aktifitas yang bermanfaat. Ta’lim,belajar, dan serangkaian kegiatan kampus. Bukannya ia tak pingin pacaran. Namun, ia sadar betul bahwa aktifitas tersebut jelas berupa pelanggaran. Celah menuju perzinaan. Bukankah Allah telah melarang kita mendekati zina?

Pacaran Buka Tren

Kasus kehidupan anak remaja semisal Fulan sering terjadi di sekitar kita. Bukan yang remaja semata, yang dewasa pun sering mengalaminya. Namun apakah benar, ada pacaran dalam Islam? Jawabannya:jelas tidak!!!
Terus ada sederet pertanyaan terlontar. Bukankah pacaran itu menyenangkan?Bukankah ia bisa menjadi penyemangat dalam aktifitas? Bukankah pacaran bisa menjadi gerbang seseorang untuk meperdewasa diri? Bukankah…? Dan sederet syubhat serta kerancuan yang disuguhkan setan untuk melegitimasi yang namanya pacaran.
Kalau mau jujur tentulah kita akan mengatakan bahwa pacaran merupakan sarana perzinaan. Bukan muhrim, bukan saudara tapi jalan bareng, berpegangan, berduaan di tempat yang sunyi,de el el.
Kalau bukan gerbang menuju zina…lalu apalagi namaya? Padahal dalam ayat-Nya Allah telah melarang kita untuk mendekati zina,.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32)
Dalam hadits pun Rasulullah melarang dua orang lain jenis untuk berduaan karena bakal ditemani pihak ketiga, yakni setan.
Apapun alas an dan dalihnya, pacaran tidak ada dalam kamus Islam. Bukan pula tren remaja Muslim, meski seakan ia penuh dengan manfaat dan faedah!

Saatnya Berakhir Manis

Islam datang dengan penuh kesempurnaan. Pun dengan masalah yang terkait dengan yang namanya cinta lawan jenis. Ketika perzinaan dilarang, Islam memberi solusi agar tak terjebak di dalamnya. Sebagaimana kita tahu, memang fitrah, Allah telah menumbuhkan rasa cinta pada diri manusia terhadap lawan jenis. Allah juga menyediakan tempat penyaluran jenis cinta yang satu itu jauh lebih indah dari sekedar pacaran, yakni PERNIKAHAN. Itulah salah satu bukti keindahan dan kesempurnaan Islam.
Allah ‘Azawajalla berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)
Manakala Allah melarang kita untuk mendekati zina (pacaran). Berarti Dia telah menyediakan suatu proses menuju pernikahan yang lebih indah, elegan dan tetap menjaga kehormatan daripada sekedar pacaran. Jadi pacaran yang benar adalah pacaran setelah nikah. Artinya kita boleh mencurahkan segala cinta manusiawi kita terhadap pasangan hidup hanya karena Allah dan demi memelihara kehormatan diri. Itulah solusi manisnya bagi yang sudah mempu menjalaninya, tentu!

Bagi yang Belum Siap

Meski demikian, bagi kamu antum wa antunna yang sudah kepengen nikah tapu belum mampu (artinya belum bisa melaksanakannya) ada terapi jitu yang mesti di jalani , di antaranya:
1. Puasa
Hal ini selaras dengan sabda Nabi Shallallahu’alaihiwasallam,”Wahai para pemuda , siapa saja diantara kamu yang memiliki kemampuan hendaknya segera menikah. Karena menikah itu akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya. Barang siapa yang belum mampu , maka puasa merupakan salah satu peredam nafsu syahwat baginya”


2. Menjaga pandangan
Terapi berikutnya adalah dengan senantiasa menundukkan pandangan dari hal-hal yang dilarang agama, sebagaimana firman Allah
“Katakanlah pad para lelaki yang beriman:’hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluan, karena yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah juga kepadapara peremapuan yang beriman:’hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluan…”(An-Nur[30-31])
Menundukkan pandangan di sini berarti menjaga pandangan agar tidak liar atau tertuju pada hal-hal yang diharomkan, sehingga kita dapat mengendalikan hati dan membuatnya bercahaya dalam naungan iman dan taqwa.


3. Menjaga pergaulan, hindari ikhtilat


4. Mengisi hari-hari dengan aktifitas syar’i
Terutama memelajari ilmu agama ini. Memelajari ilmu syar’I bisa di tempuh dengan banyak membaca buku, mendengarkan rekaman pengajian, dan menghadiri majelis ta’lim yang sarat dengan curahan ilmu.
Tidaklah bijak apabila cinta yang suci ditujukan pada tempat yang keliru. Tidaklah benar bila kita mencurahkannya kepada yang bukan berhak. Dan yang tepat adalah meletakkan dan menyemai cinta haruslah sesuai aturan dan tepat sasaran, yakni mengembangkan dan mencurahkannya karena Allah dan di jalan-Nya semata.

JOMBLO itu INDAH !!!

WhAaaaaaTTTT JOMBLO?????.... Oh NO !!!!
mungkin itu yang akan dikatakan orang orang saat dia akan jomblo
tapi bagi muslimah, TIDAK
karena cintanya lebih besar terhadap PenciptaNYA daripada MakhlukNYA
apa sih jomblo itu???
rugi ga sih jomblo itu????
sekarang ayo kita bahas perlahan lahan dengan islami

Jomblo secara etimologi seperti tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jomblo itu artinya perempuan tua yang nggak laku-laku alias perawan tua. Tapi seiring berjalannya waktu, terjadi perluasan makna pada kata jomblo. Kini, jomblo dimaknai sebagai julukan ‘trendi’ buat mereka (baik cowok maupun cewek) yang masih sendiri, belum punya pacar, dan belum punya gandengan (emangnya truk?)

Mending jomblo daripada maksiat

Sobat muda muslim, kian hari opini media yang memojokkan para jomblo kian tak terkendali. Remaja makin diarahkan untuk berani mengekspresikan rasa suka kepada lawan jenis dengan berpacaran. Tayangan-tayangan ghibahtaintment yang berseliweran tiap hari di layar kaca, bikin permasalahan cinta menjadi masalah utama dalam hidup manusia. Kedekatan seorang selebritis dengan lawan jenis dikupas habis dengan bumbu sana-sini biar layak jual. Aksi “penembakan” yang dilakukan remaja diabadikan dalam “Katakan Cinta”. Perselingkuhan di antara mereka pun sampe melibatkan detektif H2C atau dengan pembuktian Playboy Kabel.
Maaf, bukannya kita mau melestarikan status jomblo. Bukannya mau ngelarang temen-temen jomblo untuk nyari pasangan. Bukan juga mengajak para jomblo untuk tabbatul (membujang). Tapi kalo upaya pelepasan predikat jomblo selalu berujung pada aktivitas pacaran, mendingan tetep istiqomah menyandang status jomblo. Seperti pepatah bilang, biar jomblo asal selamat dari aktivitas maksiat. Setuju?
Dan masa Jomblo bisa kita pergunakan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Mempersiapkan ilmu,mental, jasmani, rohani hingga ekonomi. Termasuk rencana dan planning serta anggaran kehidupan. So, jangan kecil hati kalau memang mesti ngejomblo. Apalagi sampai patah arang, patah hati sampe pengen matahin leher segala. Jangan, bro! Cupet alias kerdil itu namanya. Dunia jomblo pun tak kalah indahnya koq. Asal kita nggak melihat dan menyikapinya negatif. Karena jomblo nggak berarti sendiri, toh yang jomblo banyak jadi kita nggak sendirian khan? So,"ngejomblo? Siapa takut!!"

 apa sih pacaran itu????????
Pacaran itu diidentifikasi sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis.
Sebelum menjelaskan pandangan Islam mengenai pacaran,  perlu dijelaskan bahwa ada tiga kemungkinan pacaran yang dimaksudkan, yaitu:
  1. Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, dan melakukan kontak jasmani berupa ciuman atau semacamnya.
  2. Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, namun tetap menjaga agar tidak terjadi kontak badan, seperti ciuman dan semacamnya.
  3. Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, tetapi selalu menjaga agar mereka tidak berduaan apalagi melakukan kontak badan dalam bentuk apapun. 
Harus di sadari oleh kita semua semua bahwa Memiliki Rasa Cinta Adalah Fitrah dari Allah SWT, namun jangan sampai kita mengumbar rasa cinta kita dengan seenaknya saja.
Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran ?
Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan, akan tetapi yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat al-Isra':32.
Pacaran dalam bentuk 1 dan 2 dilaksanakan sebagai perbuatan yang mendekati perbuatan zina. Dalam pandangan Islam bentuk ketiga dikenal dengan istilah Ta’aruf.  Dalam Islam proses yang benar untuk mencapai pernikahan adalah :
Ta’aruf    →    Khitbah  →   Nikah
pacar belum tentu jadi suami kecuali ALLAH sudah menetapkan qhada dan qhadar NYA
pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini.
Rasulullah bersabda, 
" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."
Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini.  Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta.

 naaaah ngapain takut jadi jomblo lagunya juga ada nih dari oppie andaresta keren lhooo
***
aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy
mengejar mimpi mimpi indah
bebas lakukan yang aku suka
berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy
mereka bilang sudah saatnya karena usia
untuk mencari sang kekasih hati
tapi kuyakin akan datang pasangan jiwaku
pada waktu dan cara yang indah
^.^

Jumat, 14 Juni 2013

Muhasabah menjelang tidur



“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah. (QS. Annisa. 78)”
Satu harian sudah kita beraktifitas, banyak hal yang sudah kita lakukan didalam rutinitas kita sehari-hari dari mulai A sampai dengan Z, sore hari mulai menjelang   malampun mulai datang, kematian kecilpun sudah mulai menanti (tidur), kita hampir tidak pernah berfikir  atau bahkan memikirkan bagaimana kita di esok hari masih hidup atau sudah matikah kita, sehat atau sakitkah kita, dan sekian banyak pertanyaan lainnya yang mengingatkan kita kepada kematian yang sebenarnya. Biasanya kita hanya mengingat apa yang besok kita kerjakan, besok saya kemana, besok saya makan apa, besok… dan besok… itulah segala macam rencana yang kita siapkan untuk esok hari.
Kita tidak pernah menanyakan kepada diri kita bahwa :
apakah rutinitas kita sehari-hari  sudah sesuai dengan kehendak Allah?,
apakah hari ini saya sudah berbuat baik?
 apakah hari ini saya melakukan maksiat kepada Allah?
apakah hari ini saya mendzolimi saudara saya?
apakah hari ini saya mengambil hak orang lain yang bukan hak saya?
Apakah hari ini saya mengunjing saudara saya?
Itu semua hampir tidak pernah kita pikirkan disaat-saat menjelang kematian kecil kita, oleh karena itu mari kita membiasakan diri kita untuk selalu bermuhasabah kepada Allah menjelang kematian kecil datang.  Setelah kita melakukan shalat isya dan shalat sunah ba’diah serta shalat witirnya, sempatkan diri kita untuk bermuhasabah sejenak tentang apa saja yang sudah kita lakukan  dari mulai pagi hari hingga kita beranjak tidur.
Ya Rabb, kalau saja pada hari ini ketujuh anggota tubuh saya melakukan maksiat kepada-Mu hamba mohon kau maafkan ya Rabb, namun kalau saja ke tujuh anggota tubuh ini telah melakukan perbuatan yang Engkau ridhai, hamba mohon agar esok hari hambapun dapat melakukannya dengan lebih baik lagi ya Rab. Seterusnya dan seterusnya………..
Setelah kita bermuhasabah dengan mengakui segala apa yang telah kita perbuat, akhiri muhasabah dengan bermunajat kepada Allah.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Amiin

Kamis, 13 Juni 2013

SURAT UNTUK PRESIDEN


Buat Pak Presiden Yang Saya Hormati : Bpk.Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
 
Assalamualaikum .Wr.Wb
 
semoga bapak president selalu dalam lindungan Allah SWT tuhan semesta Alam.
Saya Mencoba Memberanikan diri menulis ini karena saya sebagai Muslimah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Pendapat saya selama Hal itu Positif buat saya pribadi dan Umumnya Buat yang Lain. Akhir-akhir ini Santer kabar beredar Baik di televisi ataupun di internet Tentang Larangan POLWAN untuk berjilbab, Jujujr saja pak waktu pertama kali saya dengar saya kaget. Dan sekarang saya akan Menyampaikan pendapat saya tentang Masalah Ini, Indonesia kan Ngakunya Negara Pancasila yang Menjunjung tinggi Nilai Pancasila dan di sila pertama di jelaskan Bahwa “KETUHANAN YANG MAHA ESA” dan ini di terjemahkan di indonesia Bahwa Tuhan dari Agama Masing Meskipun Tuhan yang Sebenarnya Adalah Allah.SWT . Dan Ummat Islam Menyakini Bahwa Hanya Allahlah Tuhan semesta Alam  dan ketika seorang Muslim Menyakini Allah sebagai tuhannya di situlah Ada hak-hak yang wajib di tunaikan salah satunya Untuk wanita Yaitu BERJILBAB . ini adalah bentuk kepatuhan wanita Muslimah kepada Allah .. Tapi Kenapa sekarang Giliran Ada wanita Muslimah POLWAN mau berjilbab Malah di larang ??? Dimana letak kesalahannya??? Apakah salah menjalankan perintah tuhan dan agamanya .. Katanya di Indonesia menjunjung tinggi nilai TOLERANSI.. di sini bebas Mau bejilbab apa tidak tapi jika ada wanita muslimah mau berjilbab tolong jangan di halangi, tolong jangan diancam dengan Sanksi yang tak jelas. Dan bapak president adalah pemimpin di negri ini dan Bapak juga adalah Orang islam , saya yakin bapak tau tentang wajibnya berjilbab bagi wanita yang sudah baligh .. sekarang saatnya bapak president bertindak  Mengatasi kekacauan Masalah ini sehingga masalah ini tidak memakan korban.  Tunjukkan bahwa toleransi itu benar-benar ada dan nyata di indonesia bukan Cuma slogan pendongkrak popularitas, dan di indonesia Mayoritas ummat Islam saya  yakin tidak akan terjadi masalah gara-gara POLWAN BERJILBAB, malah itu Bagus menurut saya pribadi , saya selaku rakyat kecil berharap bapak president mendengarkan keluh kesah Ummat islam saat ini .. sekarang Saatnya bapak president Bertindak selaku President dan selagi Bapak Beraga islam .. terimakasih Atas perhatiannya.

wassalamualaikum.Wr.wb



[ Aluna Z safitri ] @AlunaZS

ShareThis