Welcome to my blog, hope usefull for you
RSS

Kamis, 04 Juli 2013

Kisah Nabi Luth dan Kaumnya

Nabi Luth merupakan salah satu nabi yang diberi keistimewaan oleh Allah, oleh karena itu nama beliau disebut di dalam al-Quran sebanyak 27 ayat. Di antara kisah-kisah nabi Luth yang ada di dalam al Quran adalah Firman Allah di dalam surat al A’raf ayat 80-84 yang berbunyi
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (80) إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (81) وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (82) فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (83) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
“(80) Dan (Kami juga Telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia Berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” (81)Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu Ini adalah kaum yang melampaui batas. (82). Jawab kaumnya tidak lain Hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.” (83). Kemudian kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (84). Dan kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.”
Yang dimaksud Luth di sini adalah Luth putra Haran bin Tarikh yaitu Azar. Luth adalah putera saudara Ibrahim khalilullah yang bernama Haran, sebagaimana dikemukakan bahwa nabi Ibrahim memiliki saudara yang bernama Haran dan Nahur. Luth pergi meninggalkan tempat tinggal pamannya Ibrahim as. Atas perintah dan izin menuju ke sebuah daerah yang dikenal dengan Gharzaghar, lalu ia singgah di kota Sadum, yaitu ibu kota negeri Gharzaghar pada saat itu, sedang penduduknya terdiri dari orang-orang jahat lagi kafir. Mereka sering melakukan perampokan dan melakukan berbagai kemungkaran.
Kaum nabi Luth adalah kaum yang diadzab oleh Allah lantaran perbuatan faahisyah yang biasa mereka lakukan adalah faahisyah yang sangat melampaui batas dan belum pernah dilakukan oleh kaum-kaum sebelumnya, faahisyah yang dikerjakan oleh kaum nabi Luth adalah Homoseksual (berhubungan seks dengan sesama jenis). Bahkan istri beliau juga termasuk ke dalam golongan yang suka melakukan faahisyah tersebut. Oleh karena itu nabi Luth mengatakan kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu Ini adalah kaum yang melampaui batas.” Mendengar peringatan dari nabi Luth tersebut kaumnya bukan sadar dan bertaubat namun sebaliknya mereka ingin mengusir nabi Luth beserta orang-orang yang mengikutinya (orang-orang beriman)

Di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa tidak ada seorangpun diantara kaum nabi Luth yang beriman kecuali dari keluarganya kecuali istri nabi Luth karena istri nabi Luth mengikuti agama kaumnya, oleh karena itu ketika nabi Luth diperintahkan untuk mengajak keluarganya keluar dari negerinya beliau tidak mengajak istrinya, namun ada juga yang mengatakan istrinya ikut keluar dari negeri tersebut namun tatkala datang azab dari Allah dia menoleh kebelakang sehingga dia terkena azab juga seperti kaumnya
Kemudian Allah melanjutkan cerita nabi Luth di dalam surat Huud ayat 69-83
“Dan Sesungguhnya utusan-utusan kami (Malaikat-malaikat) Telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat.” Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” Maka tidak lama Kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. (70). Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, Sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth.” (71). Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, Maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub. (72). Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah Aku akan melahirkan anak padahal Aku adalah seorang perempuan tua, dan Ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu yang sangat aneh.” (73). Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, Hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (74). Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira Telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (Malaikat-malaikat) kami tentang kaum Luth. (75). Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang Penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. (76). Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, Sesungguhnya Telah datang ketetapan Tuhanmu, dan Sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak. (77). Dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya Karena kedatangan mereka, dan dia berkata: “Ini adalah hari yang amat sulit.” (78). Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih Suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal?” (79). Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu Telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang Sebenarnya kami kehendaki.” (80). Luth berkata: “Seandainya Aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau Aku dapat berlindung kepada keluarga yang Kuat (tentu Aku lakukan).” (81). Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka Karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”. (82). Maka tatkala datang azab kami, kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (83). Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”
Allah memberitahukan kedatangan para malaikat setelah memberitahu nabi Ibrahim dan mengabarkan kepadanya bahwa kaum Luth akan dibinasakan pada malam ini, mereka (para malaikat) pun berpamitan kepada Ibrahim untuk menemui Luth
Ketika para Malaikat datang menemui nabi Ibrahim, nabi Ibrahim merasa aneh karena tamu yang datang kepada beliau tidak menjamah daging anak sapi yang dibakar seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat ketika itu sehingga nabi Ibrahim merasa takut, kemudian para malaikat itu pun berkata: “Jangan kamu takut, Sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth.” Kemudia istri nabi Ibrahim berdiri di balik tirai dan tersenyum, dan para malaikat memberitahukan kepada mereka tentang kabar gembira dengan akan lahirnya Ishaq dan Ya’kub. Seketika itu istri nabi Ibrahim merasa ta’ajub karena mereka sudah tua mana mungkin mereka akan punya anak? Kemudian para malaikat menjawab: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, Hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” Setelah itu hilanglah rasa takut yang tadi menyelimuti hati nabi Ibrahim. Setelah ketakutan itu hilang nabi Ibrahimpun berbincang-bincang dengan para Malaikat mengenai nabi Luth.
Luth tidak mengetahui bahwa mereka malaikat. Mereka meminta untuk bertamu kepada Luth. Dan ia merasa malu terhadap mereka, lalu berjalan di depan mereka. Selama dalam perjalanan ke rumah, Luth berkata dengan nada menawarkan supaya tidak jadi bertamu, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengetahui penduduk negeri di muka bumi ini yang paling buruk kelakuannya kecuali kaumku itu.” Luth melangkah lagi sambil mengulangi ucapannya itu kepada mereka. Luth mengulangi ucapan itu sampai empat kali
Ketika para malaikat itu datang nabi Luth mengatakan: “Ini adalah hari yang amat sulit.” Karena ketika itu para malaikat menyeruai laki-laki tampan yang masih muda, kemudian nabi Luth mengajak para malaikat itu ke rumahnya dan tidak ada yang mengetaui kedatangan mereka kecuali istrinya, kemudian istrinya memberitahukan kepada kaumnya sehingga mereka datang kepada nabi Luth dengan bergegas-gegas. Kemudian nabi Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih Suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal?” Lalu Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu Telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang Sebenarnya kami kehendaki.” Pada saat itu nabi Luth di diberitahukan Allah bahwa dia mengancam kaumnya dengan ucapan: “Seandainya Aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau Aku dapat berlindung kepada keluarga yang Kuat (tentu Aku lakukan).” Niscaya aku akan menjadikan kalian hina dina dan menindak kalian dengan tindakanku sendiri. Pada saat itulah para utusan (malaikat) memberitahukan kepada na Luth bahwa mereka adalah para malaikat yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkannya beserta kaumnya yang beriman para malaikat tersebut memerintahkan kepada mereka untuk pergi pada akhir malam dan melarang mereka untuk berpaling. Kaum nabi Luth di azab dengan membalikkan negeri tersebut (yang atas berada di bawah dan sebaliknya), dan menghujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Penimpaan azab itu pada waktu pagi (subuh) dan sebelum azab itu diturunkan, terlebih dahulu mereka mendengar suara guntur yang menggelegar, sebagaimana dalam firman Allah
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.”
Kisah tentang nabi Luth dengan kaumnya juga disebutkan di dalam surat al Ankabut ayat 28-35
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (28) أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنْكَرَ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (29) قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ (30) وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا إِنَّا مُهْلِكُو أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا ظَالِمِينَ (31) قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًا قَالُوا نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَنْ فِيهَا لَنُنَجِّيَنَّهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (32) وَلَمَّا أَنْ جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُوا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا امْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (33) إِنَّا مُنْزِلُونَ عَلَى أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (34) وَلَقَدْ تَرَكْنَا مِنْهَا آيَةً بَيِّنَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (35)
“Dan (Ingatlah) ketika Luth Berkata pepada kaumnya: “Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu”. (29). Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyam dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain Hanya mengatakan: “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. (30). Luth berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah Aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”. (31). Dan tatkala utusan kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim”. (32). Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya di kota itu ada Luth”. para malaikat berkata: “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (33). Dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah Karena (kedatangan) mereka[1151], dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: “Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)”. (34). Sesungguhnya kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota Ini Karena mereka berbuat fasik. (35). Dan Sesungguhnya kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.”
Di dalam ayat yang lain Allah menjadikan Istri nabi Luth sebagai perumpamaan bagi orang kafir karena dia berada di bawah pengasan hamba Allah yang shalih namun dia berkhianat, sebagaimana firman Allah di dalam surat al Tahrim ayat 10,
(ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ (10
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”.

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis