Welcome to my blog, hope usefull for you
RSS

Sabtu, 01 Juni 2013

Ingin Menjadi Wanita Sholehah

Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama…


Dapatkah kudidik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijak
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan…

Mengalir air mataku
Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah
Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga…

Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah….

Tabah jiwaku
Setabah umi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga...

Di terik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar….

Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah….
Ya Allah...bimbinglah aku...
menjadi wanita sholehah

Amalan Yang Paling Disukai oleh Allah

Abdullah (bin Mas’ud) RA berkata, “Saya bertanya kepada Nabi, ‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah?’ (Dalam satu riwayat: yang lebih utama) Beliau bersabda, ‘Shalat pada waktunya’ Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi’? Beliau bersabda, ‘Jihad (berjuang) di jalan Allah.”‘ Ia berkata, “Beliau menceritakan kepadaku. (Dalam satu riwayat: “Saya berdiam diri dari Rasulullah.”) Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau menambahkannya.” (H.R. Bukhari, hadits Shahih dan terdapat di dalam Shahih Bukhari)

Ketika kita mengerjakan shalat fardhu (Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, & Isya), ternyata kita bisa mendapatkan suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT dibanding dengan amalan-amalan lain. Bayangkan amalan ini lebih dicintai oleh Allah SWT dibanding dengan Berjihad dijalan Allah dan Berbakti kepada orang tua. Subhanallah bukan?
Ya, amalan ini memang gampang-gampang sulit, tetapi ketika kita benar-benar bertekad dan meluruskan niat, insya Allah amalan yang satu ini sangat mudah dilaksanakan.

Keutamaan Sholat Subuh

Bismillahhirrahmanirrahim…

 “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]
Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rakaatnya. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)
Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah:
1.   Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
2.   Salah satu penghalang masuk neraka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
3.   Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
4.   Dihitung seperti shalat semalam penuh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
5.   Disaksikan para malaikat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.
“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.
Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. “Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)
 
Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.
“Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7)
Smoga kita dapat menjaga shola-sholat kita ^^

follow me @AlunaZS

Minggu, 21 April 2013

KUSERAHKAN PUTRIKU PADAMU (RENUNGAN UNTUK PARA SUAMI)

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.

Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.

Dan waktupun berlalu...

Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.

Tapi,...

Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya.

Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku. Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.

Tolong, jangan beratkan hatinya, karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua.

Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.

Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami.

Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti dia.

Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu? Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.

Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.

Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Begitulah cantiknya putri kami, Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari.

Suara Taubat Di Relung Kalbu

Bismillahirrahmanirrahiim.
Suara itu terdengar kencang direlung kalbu…
Suara itu tidak hanya hadir dalam diriku…
Tapi sahabat mungkin juga ikut merasakan…

Suara jeritan yang tiap kali hadir mengingatkan kita, suara penyesalan yang hadir tiap kali kita melakukan kemaksiatan. Suara taubat yang berbisik antara aku dan diriku, antara sahabat dan diri sahabat.

Sahabatku, sapalah suara itu, suara lirih yang muncul dari kalbu, walau sekejap ia hadir….. Sapalah ia dan ikutilah keinginannya dan juga keinginanmu yang pada hakikatnya adalah perbaikan diri kita sendiri.

Sahabatku, Allah sangat mencintai amalan taubat ini, taubat yang dilakukan oleh hamba-hambaNya dari perbuatan kemaksiatan, lewat firmanNya yang memberikan angin segar buat kita:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”
(QS. Al Baqarah: 22)

Taubat yang sungguh-sungguh akan mendatangkan limpahan ampunan Allah atas dosa-dosa seorang hamba. Dosa yang makin hari kian bertambah banyak.

“Katakanlah: wahai para hambaKu yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari Rahmat Allah, Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS. Az Zumar: 53)

Sahabatku, suara taubat yang hadir direlung kalbu kita, janganlah kita sia-siakan begitu saja. Bila kehadirannya memberikan sentuhan penyesalan terhadap diri kita, raihlah dengan nasuhah.

- Ikhlas karena Allah, berniat semata-mata mengharap Ridho Allah.

- Menyesali kemaksiatan yang dilakukan, merasa sedih dan berjanji untuk tidak mengulangi.

- Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat sesegera mungkin.

- Bertekad untuk tidak mengulangi kemaksiatan tersebut

- Lakukanlah taubat sebelum pintu taubat itu tertutup yaitu sebelum ajal menjemput dan sebelum terbitnya matahari dari arah barat.

Sahabatku, sekali lagi… raihlah ia, suara yang ikhlas, suara yang muncul atas kehendak dan dorongan diri kita sendiri, suara hidayah yang InsyaAllah bila kita segera bergegas dengan keikhlasan kita, cahaya ketenangan akan tiba bersama senyuman di wajah dan penyesalan-penyesalan bukan lagi beban dan penyesalan itu akan sirna seiring perjalanan kita tunduk dalam kepatuhan padaNya.

Ya Allah berilah taufik kepada kami agar senantiasa bertaubat dengan sungguh-sungguh dan terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
 

Sabtu, 20 April 2013

YANG MENGGETARKAN HATI WANITA

Bukan ketika ada lelaki yang mau mencintainya.
Bukan ketika ada lelaki yang mau memacarinya.

Bukan ketika ada lelaki yang memujinya.
Bukan ketika ada lelaki yang menyanjungnya.

Wanita akan bergetar hatinya..

Ketika ada lelaki datang ke rumahnya.
Menemui kedua orang tuanya.
Meminta untuk menjadi makmumnya.

Dan pada akhirnya..
Dia mewujudhkan sebuah ikatan dengan kalimat :

"AKU TERIMA NIKAHNYA .....BINTI .... DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT."

Itulah saat-saat yang paling ditunggu para wanita.
Yang telah siap untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

Bukan ucapan AKU CINTA KAMU.
Bukan pula ucapan AKU RINDU KAMU.

"JIKA AKU BUKAN TULANG RUSUKNYA"

Ya Allah..
Jika aku bukanlah bagian dari tulang rusuknya.
Maka jangan biarkan aku merindukan kehadirannya.

Jangan biarkan aku labuhkan rasa ini pada hatinya.
Kikisla­h pesonanya dari pelupuk mata.
Jauhkan dia dari ingatanku.

Hapuskanlah dia dari bayanganku.
Agar aku bisa ikhlas menerima keputusan-Mu.

Wahai pemilik tulang rusukku..
Aku akan selalu setia menantimu.
Menja­ga hati dan kehormatanku.
Demi ketundukanku kepada Rabb kita.

Wahai calon nahkoda kapalku…
Mari kita hiasi hati kita dgn cahaya iman.

Dalam diamku sengaja tak menampakkn diri.
Agar engkau bisa menemukanku dalam sujud malammu.

Aku tak akan banyak bicara.
Karena aku takut ketika aku menyapa.
Engkau akan terpesona dengan apa yang kuucap.

Aku menunduk malu.
Tak berani menatap mata binar yang engkau miliki.
Karena aku takut dapat menggoyahkan imanku.

Ya Rabb..
Jika kami telah siap.
Maka pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan.

Ya Rabb..
Kabulkanlah doa kami.

"Calon Mertua Dan Calon Menantu".

Calon Mertua : Apa pekerjaanmu wahai anak muda?

Ikhwan : Saya hanya berdagang pak..

Calon Mertua : Berdagang apa?

Ikhwan : Saya tukang sate pak..

Calon Mertua : Tukang sate kok berani melamar anak saya yang sarjana kedokteran?

Ikhwan : Memangnya salah ya pak?

Saya menikah karena menjalankan Ibadah dan karena saya memang mencintai anak bapak..

Calon Mertua : Tapi, bagaimana mungkin kamu bisa menghidupi masa depan anak saya?

Ikhwan : ALLAH yang memberi rizky pak, saya hanya berusaha.
semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik..

Calon Mertua : Lalu, apa nanti kata keluarga besar kami jika anak saya menikah dengan seorang tukang sate?

Ikhwan : Kekayaan Bukan Tanda Kemuliaan, Kemiskinan Bukan Petunjuk Kehinaan..Walaupun saat ini saya hanya pedagang sate, setidaknya saya bisa menghargai hidup ini pak.Ketimbang jadi orang kaya tapi ia lupa akan hakekat dirinya sebagai manusia dan hamba ALLAH..

Calon Mertua : Jujur saja, sebenarnya saya enggan.
menerima kamu! Namun karena keyakinan dan sikap optimis kamu akan pandangan masa depan saya cukup salut, masih ada orang seperti kamu mau bekerja keras..

Silahkan jika kamu memang tulus dan sungguh-sungguh untuk.
meminang anak kami..Namun ingat, kamu harus mempertanggung.
jawabkan setiap perkataan yang keluar dari lisanmu anak muda..

Ikhwan : Alhamdulillaah, terima kasih ya ALLAH! terima kasih pak, saya berjanji Insya ALLAH saya akan berusaha sebaik mungkin menjaga anak bapak dan membimbingnya menggapai keridhoan ALLAH..

Dari kutipan tersebut menyimpulkan,...Bahwa kita harus tetap optimis dalam menggapai sesuatu..Tapi dengan satu syarat yaitu asal kita benar di mata ALLAH, semoga jadi inspirasi bagi kita semua...Pasti ALLAH memberikan jalan terbaik..

Subhanallah, Semoga ada pelajaran dan hikmah baik yang bisa kita ambil dari cerita di atas..

Aamiin ya Rabbal'alamin..

Jumat, 29 Maret 2013

(✿◠‿◠) DIBANGUNKAN~BIDADARI (◡‿◡✿)

Adalah Abu Sulaiman ad-Darani dibangunkan oleh seorang Bidadari !

Dia meriwayatkan kisah ini kepada Ahmad bin Abu Hawari:
"ketika aku sedang sujud, tiba~tiba aku terserang ngantuk. Tanpa aku duga, beberapa orang bidadari membangunkan aku dengan kakinya".

Bidadari itu berkata:
"wahai kekasihku, apakah kamu masih akan tidur sementara para malaikat mengawasi orang~orang yang bangun untuk melaksanakan tahajjud (qiyamul~lail), sungguh celaka mata yang lebih senang tidur daripada berjaga untuk bermunajat kepada Allaah Yang Mahamulia, bangunlah, sebentar lagi orang~orang yang mencintai Allaah akan saling bertemu, tidur macam apa ini? wahai kekasihku dan permata hatiku, apakah kamu masih juga akan tidur sementara aku menemanimu dalam keheningan malam ini sejak tadi".

"seketika itu aku melompat, bangun dengan bercucuran keringat karena rasa maluku terhadap celaan bidadari tersebut, dan sungguh keindahan ucapannya senantiasa terasa dalam hati dan pendengaranku”.

Jumat, 22 Maret 2013

ingatlah Hari Jum'at Agar Semangat Meraih Keutamannya

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah: 9)
Hari jumat adalah hari yang agung di sisi Allah Ta'ala. Allah telah mengistimewakan hari jumat bagi kaum muslimin dan menjadikannya sebagai hari raya perpekan untuk mereka.
Pada hari itu, Allah mewajibkan shalat Jum'at dan khutbahnya. Memerintahkan kepada mereka agar bersama-sama mendatanginya untuk menyatukan hati dan membina persatuan mereka. Fungsi lainnya, kegiatan Jum'atan menjadi media taklim (pengajaran) untuk orang jahil di antara mereka, dan untuk memberikan peringatan bagi yang lalai. Juga sebagai media meluruskan orang yang menyimpang. Oleh sebab itu, Allah mengharamkan semua kesibukan dengan urusan dunia dan setiap aktifitas yang memalingkan dari menghadiri Shalat Jum'at saat sudah dikumandang panggilan Shalat.
Allah telah menyediakan janji istimewa bagi hamba-Nya yang memuliakan hari tersebut dengan pahala yang besar ampunan dosa selama satu pekan. Yakni apabila ibadah Jum'at yang dikerjakan hamba tersebut baik dan menghiasinya dengan syarat-syarat kesempurnaanya.
Diriwayatkan dari Aus bin Aus Radliyallah 'Anhu, berkata, "aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun." (HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585)
Diriwayatkan dari Salman Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلَا يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الْإِمَامُ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى
"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyaknya atau mengoleskan minyak wangi yang di rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan khutbah dengan seksama ketika imam berkhutbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya." (HR. Bukhari dalam Shahih-nya, no. 859)
Pada hari Jum'at terdapat satu waktu yang mubarakah (diberkahi) yang ditunjukkan oleh hadits shahih dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah membicarakan tentang hari Jum'at lalu beliau bersabda,
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
"Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat)." (Muttafaq 'Alaih)
Maka hendaknya kita menyibukkan diri dengan berbagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, berbekal diri dengan takwa, amalan-amalan sunnah, zikir, doa, dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Dari Aus bin Aus Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ قَالَ يَقُولُونَ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ
"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Karenanya perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu, karenasesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Aus berkata: para shahabat berkata: "Ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami atasmu akan disampaikan padamu sedangkan kelak engkau telah lebur dengan tanah?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi." (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih)
Hendaknya pada hari itu, kaum muslimin mengosongkan hati dari memikirkan kesibukan duniawi, lalu menyibukkan diri dengan taubat dan istighfar, zikir, bertasbih dan membaca Al-Qur'an. Khususnya membaca surat al-Kahfi, seperti yang ditunjukkan hadits dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
"Siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'Atiq." (HR. Al-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736 dan Shahih al-Jami’, no. 6471)
Masih dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang anjuran membaca surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
Hari Jum'at merupakan hari yang agung di antara hari-hari lainnya. Di dalamnya banyak berkah dan karunia. Selayaknya hamba muslim giat dan sungguh-sungguh memanfaatkan hari tersebut.
Apabila selesai shalat Jum'at maka bertebaranlah di muka bumi mencari karunia Allah dengan menjalin silaturahim, menjenguk orang sakit, dan banyak mengingat Allah sebagaimana firman-Nya,
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jum'ah: 10)
Penutup
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang senantiasa mendapat hidayah darinya sehingga mengatahui setiap kebaikan yang diperintahkan agama kita dan diberi kuasa mengerjakannya. Sesungguhnya karunia Allah yang disediakan untuk hamba-hamba-Nya sangatlah banyak. Sebagiannya boleh jadi sudah kita ketahui sehingga kita semangat dan berusaha meraihnya. Namun boleh jadi di antara kita masih kurang mengatahuinya, sehingga ia tak terlalu mempedulikannya. Salah satunya karunia Allah yang di adakan pada hari Jum'at. Wallahu Ta'ala A'lam.

ShareThis